Secara umum yang dimaksud dengan papain adalah salah satu enzim
proteolitik yang dihasilkan dari isolasi penyadapan getah buah pepaya
(Carica papaya, L.). Papain memiliki EC 3.4.4.10 yang tersusun atas 212
residu asam amino dengan berat molekul 21000 Dalton (Enot Hasanah,
2005).
Enzim papain berasal dari buah pepaya, sedangkan kandungan tertinggi
papain terdapat pada buah pepaya muda. Pepaya tergolong dalam famili
caricaceae dan khas tumbuh di negara tropis. Semua bagian dari pepaya
dapat dimanfaatkan dengan baik untuk kesejahteraan manusia. Mulai dari
daun, buah yang masih muda maupun yang telah matang, hingga batangnya
pun dapat dimanfaatkan. Buah papaya mengandung 46 KKal, protein 0.50
gram, karbohidrat 12.20 gram, kalsium 23 mg, besi 1.7 mg, vitamin A 365
SI, vitamin B1 0.04 mg, vitamin C 78.9 mg, dan air 86.7 mg. Lebih dari
lima puluh jenis asam amino terkandung dalam getah buah pepaya muda,
antara lain asam aspartat, treonin, serin, asam glutamat, prolin,
glisin, alanin, valine, isoleusin, leusin, tirosin, fenilalanin,
histidin, lysine, arginin, triptop han, dan sistein.
Selain bagian tanaman, jenis pepaya pun sangat menentukan kualitas dan
kwantitas getah untuk menghasilkan papain. Dari beberapa hasil
penelitian diperoleh bahwa papaya semangka dapat menghaasilkan getah
lebih banyak ika dibandingkan jenis lainnya. Dan aktivitas enzimatik nya
pun lebih baik dari yang lain. Oleh sebab itu untuk industri papain
sebaiknya menggunakan pepaya semangka dan sebaiknya getahnya berasal
dari buahnya saja.
Dalam getah pepaya yang masih muda terdapat tiga jenis enzim, yaitu
enzim papain, kimopapain dan lisozim. Enzim papain dan kimopapain ini
mempunyai kemampuan menguraikan ikatan-ikatan dalam molekul protein,
sehingga protein terurai menjadi polipeptida dan dipeptida. Akan tetapi,
untuk proses pengempukkan daging lebih efektif menggunakan enzim
papain.
Keistimewaan enzim papain dalam hal ini adalah mempunyai kestabilan
yang baik pada larutan yang mempunyai pH 5.0, memiliki keaktifan
sintetik serta daya tahan panas yang lebih tinggi dari enzim lain,
bahkan proses pengempukan daging terjadi dalam proses pemasakan, yaitu
pada suhu tinggi. Disamping itu, enzim papain memiliki kemampuan
membentuk protein baru atau senyawa yang menyerupai protein disebut
dengan plastein dari hasil hidrolisis protein.
الحمد لله
BalasHapuswow subhanallah
Hapusarabic comment di blogku
hhahah
الحمد لله.
thx
ok makasih,
BalasHapus